Membaca Ekspresi Wajah Orang

ORGAN BAHASA TUBUH

Sebelum kita mempelajari tentang bahasa tubuh, kita harus mengenal bagian dari tubuh kita atau organ dalam tubuh kita yang mana saja yang mampu menjelaskan tentang apa yang ada dalam pikiran kita sebenarnya.

Hal ini sangatlah penting karena kita harus mengetahui apakah gerakan tangan kita yang sangat cepat keatas merupakan sebuah sinyal dari bahasa tubuh atau hanya gerakan reflek biasa saja. Atau gerakan yang sama dengan dua orang yang berbeda mempunyai arti yang sama juga, atau bagian tubuh kita mana saja yang bisa menggambarkan sesungguhnya dari bahasa tubuh kita.

Dibawah ini beberapa organ yang dapat kita amati terkait mempelajari bahasa tubuh:

Mata

Mata merupakan organ tubuh yang sangat penting dalam mempelajari bahasa tubuh, dimana mata dapat mengungkapkan segala hal tentang seseorang, mata juga disebut dengan jendela jiwa, mata merupakan bagian yang paling mudah dilihat dalam mempelajari bahasa tubuh, mata juga merupakan organ yang paling mudah dibaca dan yang paling mudah di interpretasi dalam mempelajari bahasa tubuh.

Mata merupakan organ yang dapat dikendalikan secara sadar, mata juga dapat dikendalikan secara sadar menurut anda, tetapi gerakan dan tatapan mata juga dapat berubah tergantung dari perasaan dan apa yang anda pikirkan, seperti pada saat anda berbicara dengan seseorang mata anda menatap mata orang didepan anda dengan tatapan yang penuh perhatian, tetapi pada saat yang bersamaan perhatian anda berubah ke hal lainya, maka tatapan mata anda akan juga berubah, hal ini sangat jelas terlihat pertama kali.

Mata juga dapat mengungkapkan tentanf perhatian seseorang terhadap suatu hal, tentang minat seseorang, tentang kepedulian, tentang kesedihan, tentang kebencian dll.

Wajah

Wajah mnegungkapkan banyak hal tentang seseorang, dan salah satu maslah penting dalam membaca bahasa tubuh, wajah merupakan titik terpentingdalam berinteraksi dengan seseorang baik dalam percakapan ataupun secar non verbal, seringkali tanpa kita berbicara secara verbal, maka wajah berbicara denga mimik muka dan ekspresinya. Wajah bagaikan sebuah sarana untuk mengungkapkan emosi dan perasaan seseorang juga dalam mengatur interaksi dengan seseorang.

Salah satu contoh pada saat anda berbicara dengan seseorang maka ekspresi anda menunjukkan pikiran dan perasaan anda. Ekspresi muka anda akan berubah seiring perubahan arah pembicaraan anda, ekspresi muka anda juga akan berubah tergantung berubahnya ketertarikan anda.

Beberapa ekspresi wajah dapat menggambarkan hampir semua emosi seseorang seperti: takut, gembira, jijik, marah, sedih, terkejut, misalnya:

Takut : akan terlihat mulut sedikit terbuka, bibir tegang, kedua alis mata naik, dahi berkerut ditengah kelopak mata atas terbuka lebar.

Gembira : sudut bibir tertarik kebelakang dan keatas, pipi naik, terlihat kerutan diluar mata.

Jijik : hidung berkerut keatas, pipi naik, alis mata turun, bibir naik keatas, bibir naik menekan bibir atas atau sedikit diturunkan dan didorong keluar.

Marah : mata menatap dengan pupil berkontraksi, akan tampak menonjol keluar, alis mata turun bersatu dan membentuk kerutan diantara keduanya, bibir tegang, dan saling menekan atau tegang dan terbuka.

Sedih : sudut bibir tertarik kebawah, alis mata naik sedikit, kelopak mata atas naik disudut terdalam.

Terkejut : kelopak mata terbuka lebar, alis mata naik membusur, kerutan muncul diseluruh dahi, rahang turun dan mulut terbuka.

Wajah juga mampu mengungkapkan ketertarikan seseorang dengan sebagai sarana untuk menarik seseorang, misalnya dengan gerakan wajah senyuman, kedipan sebelah mata, alis mata dinaikkan, hal ini merupakan komunikasi wajah yang bertujuan menarik perhatian seseorang.

Dalam membaca ekspresi wajah orang-orang yang berada dalam lingkup budaya yang sama akan lebih mudah jika dibandingkan dengan memahami ekspresi wajah seseorang yang berbeda latar belakang budayanya dengan kita.

Ekspresi wajah dapat disengaja atau juga terjadi secara spontan tergantung kondisi dan situasinya, anak-anak cenderung menunjukkan ekspresi wajah secara spontan dibandingkan orang dewasa. Anak-anak belum mengerti tentang suatu situasi sedangkan orang dewasa ada banyak hal yang dipikirkan sehingga terkadang harus menahan ekspresi wajahnya dalam kondisi tertentu dengan tujuan tertentu pula.